1.Apa yang dapat anda jelaskan sehubungan dengan communication network. Lalu beri penjelasan berkaitan dengan situasi grup anda dalam proses menyelesaikan tugas observasi.
Communication network merupakan penghubung atau saluran dasar dalam berkomunikasi, dimana didalam communication network terdapat pertukaran data ataupun informasi antara si pengirim dan penerima pesan. pertukaran yang dilakukan bisa melalui percakapan langsung (pertemuan tatap muka antara dua orang/lebih, melalui telephone) atau tidak langsung ( melalui surat, ataupun melalui email).
Dalam proses menyelesaikan tugas observasi yang lalu, kelompok kami disni awalnya melakukan komunikasi secara langsung (dimana anggota kelompok berkumpul, berdiskusi untuk pembagian pengerjaan tugas observasi). dan kemudian dikarenakan keadaan untuk melakukan diskusi tatap muka tidak memungkinkan lagi (karena waktu deadline pengumpulan tugas sudah dekat) sehinga kelompok kami sepakat, dalam menggabungkan tugas yang sudah diberikan sebelumnya kemasing-masing anggota dilakukan melalui email (komunukasi tidak langsung).
2. Lalu sekarang uraikan dengan detail ; saat diskusi dosen dengan kelompok anda, teori konseling manakah yang dapat digunakan untuk menjelaskan prosesnya? Berikan alasannya juga.
ketika melakukan diskusi antara kelompok saya dengan ibu, hal tersebut sudah merupakan bagian daripada proses konseling, dimana merujuk pada rangkaian perubahan yang terjadi pada konseli yang berinteraksi dengan seorang konselor selama jangka waktu tertentu. suatu teori konseling merupakan kerangka acuan berfikir tertentu untuk menjelaskan apa yang terjadi selama proses konseling , perubahan bagaimana yang dituju, mengapa perubahan itu dapat terjadi, dan apa unsur-unsur yang memegang peranan pokok. ada bebagai macam teori yang berelevansi bagi konseling, terutama di Institusi Pendidikan. tetapi ada 5 teori besar yang serinng digunakan, yaitu : 1. Client-Centered Counseling 2. Trait-Factor Counseling 3.Konseling Behavioristik 4. Rational - Emotive Therapy 5. Konseling Eklektik
menurut saya teori konseling yang digunakan adalah teori dari Carl Roger,Client-Centered Counseling. yaitu,klien merupakan pusat dalam setiap keputusan yang penting didalam dirinya dan mencoba menemukan bagaimana cara- cara pemecahannya sendiri melalui pengarahan dari konselor. disini awalnya dosen (konselor) memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka seputar bagaimana jalannya pengerjaan tugas yang dilakuakn oleh kelompok.dan dosen juga bertanya seprti " apakah kalian merasa sudah cukup maksimal dalam pengerjaan tugas itu?". Disini terlihat bahwa dosen mencoba membuka pikiran-pikiran anggota kelompok, dengan mengajak para anggota kelompok untuk sadar akan tugas tersebut apakah sudah dikerjakan secara maksimal atau belum.Dan dosen juga mengajak para anggota kelompok melihat kekurangan-kekurangan apa saja yang membuat hasil tugas tersebut menjadi tidak maksimal. Dan mengingatkan kepada anggota kelompok bahwa segala bentuk pengerjaan yang kita lakukan, pastinya akan memiliki konsekuensi baik itu konsekuensi positve maupun negative.
3. Sekarang, anggaplah diri anda seorang konselor pendidikan tinggi. Lepaskan atribut anda sebagai anggota kelompok. Apakah yang anda lakukan pada kelompok anda? (gunakan minimal 2 pembahasan teori).
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan terakhir. Jika saya berada di posisi sebagai seorang konselor, maka saya akan menggunakan beberapa pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan Client- Centered therapy. Mengapa saya memilih pendekatan ini, karena mencoba membantu mengarahkan masing-masing anggota kelompok untuk sadar bahwa tindakan yang dilakukan akan memiliki konsekuensi dan hal itu harus dopertanggung jawabkan. Disini tugas observasi yang diberikan ternyata banyak memiliki kekurangan seperti, dibab terakhir tidak ada saran, masing-masing bab dikerjakan tidak maksimal. Sebenarnya sebagai seorang konselor saya percaya bahwa masing-masing anggota kelompok memiliki potensi dalam pengerjaan tugas tersebut. Saya akan bertanya apakah yang kelompok kerjakan sudah maksimal atau belum? Apa yang menjadi kendala dalam pengerjaan tugas tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan membuat masing-masing anggota kelompok untuk sadar bahwa tugas yang dikerjakannya tertanya tidak maksimal dan seharusnya kelompok dapat mengerjakan tugas tersebut lebih dari itu. Dan mencoba mengingatkan kepada masing-masing anggota kelompok bahwa segala bentuk tugas yang kita kerjakan tidak maksimal maka akan menghasilkan nilai yang tidak maksimal juga.setelah diberi bimbingan ini diharapkan masing-masing anggota kelompok untuk dapat memahami segala potensi yang iya miliki dan sadar atas segala bentuk perilaku yang iya kerjakan dapat memberikan dampak yang negative atau positive bagi dirinya. 2. Pendekatan behavioristik. Alasan saya menggunakan pendekatan ini adalah pendekatan ini menekankan adanya perubahan perilaku melalui suatu proses belajar atau belajar kembali selama proses konseling. Setelah kelompok mulai menyadari kesalahan-kesalahan yang di buat kelompok, disini saya sebagai konselor mencoba mengarahkan anggota untuk tidak lagi menggulangi hal yang sama di tugas-tugas selanjutnya. Untuk mengetahui apakah perilaku tersebut dapat berubah atau tidak, saya memberikan satu tugas tambahan kepada kelompok untuk dikerjakan. Bila memuaskan berarti kelompok sudah mengetahui kesalahan yang lakukan di tugas sebelumnya.
1.Apa yang dapat anda jelaskan sehubungan dengan communication network. Lalu beri penjelasan berkaitan dengan situasi grup anda dalam proses menyelesaikan tugas observasi.
ReplyDeleteCommunication network merupakan penghubung atau saluran dasar dalam berkomunikasi, dimana didalam communication network terdapat pertukaran data ataupun informasi antara si pengirim dan penerima pesan. pertukaran yang dilakukan bisa melalui percakapan langsung (pertemuan tatap muka antara dua orang/lebih, melalui telephone) atau tidak langsung ( melalui surat, ataupun melalui email).
ReplyDeleteDalam proses menyelesaikan tugas observasi yang lalu, kelompok kami disni awalnya melakukan komunikasi secara langsung (dimana anggota kelompok berkumpul, berdiskusi untuk pembagian pengerjaan tugas observasi). dan kemudian dikarenakan keadaan untuk melakukan diskusi tatap muka tidak memungkinkan lagi (karena waktu deadline pengumpulan tugas sudah dekat) sehinga kelompok kami sepakat, dalam menggabungkan tugas yang sudah diberikan sebelumnya kemasing-masing anggota dilakukan melalui email (komunukasi tidak langsung).
2. Lalu sekarang uraikan dengan detail ; saat diskusi dosen dengan kelompok anda, teori konseling manakah yang dapat digunakan untuk menjelaskan prosesnya? Berikan alasannya juga.
ReplyDeleteketika melakukan diskusi antara kelompok saya dengan ibu, hal tersebut sudah merupakan bagian daripada proses konseling, dimana merujuk pada rangkaian perubahan yang terjadi pada konseli yang berinteraksi dengan seorang konselor selama jangka waktu tertentu.
Deletesuatu teori konseling merupakan kerangka acuan berfikir tertentu untuk menjelaskan apa yang terjadi selama proses konseling , perubahan bagaimana yang dituju, mengapa perubahan itu dapat terjadi, dan apa unsur-unsur yang memegang peranan pokok.
ada bebagai macam teori yang berelevansi bagi konseling, terutama di Institusi Pendidikan. tetapi ada 5 teori besar yang serinng digunakan, yaitu :
1. Client-Centered Counseling
2. Trait-Factor Counseling
3.Konseling Behavioristik
4. Rational - Emotive Therapy
5. Konseling Eklektik
menurut saya teori konseling yang digunakan adalah teori dari Carl Roger,Client-Centered Counseling. yaitu,klien merupakan pusat dalam setiap keputusan yang penting didalam dirinya dan mencoba menemukan bagaimana cara- cara pemecahannya sendiri melalui pengarahan dari konselor.
disini awalnya dosen (konselor) memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka seputar bagaimana jalannya pengerjaan tugas yang dilakuakn oleh kelompok.dan dosen juga bertanya seprti " apakah kalian merasa sudah cukup maksimal dalam pengerjaan tugas itu?". Disini terlihat bahwa dosen mencoba membuka pikiran-pikiran anggota kelompok, dengan mengajak para anggota kelompok untuk sadar akan tugas tersebut apakah sudah dikerjakan secara maksimal atau belum.Dan dosen juga mengajak para anggota kelompok melihat kekurangan-kekurangan apa saja yang membuat hasil tugas tersebut menjadi tidak maksimal. Dan mengingatkan kepada anggota kelompok bahwa segala bentuk pengerjaan yang kita lakukan, pastinya akan memiliki konsekuensi baik itu konsekuensi positve maupun negative.
3. Sekarang, anggaplah diri anda seorang konselor pendidikan tinggi. Lepaskan atribut anda sebagai anggota kelompok. Apakah yang anda lakukan pada kelompok anda? (gunakan minimal 2 pembahasan teori).
ReplyDeleteSaya akan mencoba menjawab pertanyaan terakhir.
ReplyDeleteJika saya berada di posisi sebagai seorang konselor, maka saya akan menggunakan beberapa pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Client- Centered therapy.
Mengapa saya memilih pendekatan ini, karena mencoba membantu mengarahkan masing-masing anggota kelompok untuk sadar bahwa tindakan yang dilakukan akan memiliki konsekuensi dan hal itu harus dopertanggung jawabkan. Disini tugas observasi yang diberikan ternyata banyak memiliki kekurangan seperti, dibab terakhir tidak ada saran, masing-masing bab dikerjakan tidak maksimal. Sebenarnya sebagai seorang konselor saya percaya bahwa masing-masing anggota kelompok memiliki potensi dalam pengerjaan tugas tersebut. Saya akan bertanya apakah yang kelompok kerjakan sudah maksimal atau belum? Apa yang menjadi kendala dalam pengerjaan tugas tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan membuat masing-masing anggota kelompok untuk sadar bahwa tugas yang dikerjakannya tertanya tidak maksimal dan seharusnya kelompok dapat mengerjakan tugas tersebut lebih dari itu.
Dan mencoba mengingatkan kepada masing-masing anggota kelompok bahwa segala bentuk tugas yang kita kerjakan tidak maksimal maka akan menghasilkan nilai yang tidak maksimal juga.setelah diberi bimbingan ini diharapkan masing-masing anggota kelompok untuk dapat memahami segala potensi yang iya miliki dan sadar atas segala bentuk perilaku yang iya kerjakan dapat memberikan dampak yang negative atau positive bagi dirinya.
2. Pendekatan behavioristik.
Alasan saya menggunakan pendekatan ini adalah pendekatan ini menekankan adanya perubahan perilaku melalui suatu proses belajar atau belajar kembali selama proses konseling. Setelah kelompok mulai menyadari kesalahan-kesalahan yang di buat kelompok, disini saya sebagai konselor mencoba mengarahkan anggota untuk tidak lagi menggulangi hal yang sama di tugas-tugas selanjutnya. Untuk mengetahui apakah perilaku tersebut dapat berubah atau tidak, saya memberikan satu tugas tambahan kepada kelompok untuk dikerjakan. Bila memuaskan berarti kelompok sudah mengetahui kesalahan yang lakukan di tugas sebelumnya.
nilai 70
ReplyDelete