Rica Amelia (08-044)
Husna Astria (08-046)
Sari Amanda (08-112)
I.
PERENCANAAN
A.
Judul
Gambaran Motivasi
Berprestasi dengan Penggunaan Smartphone
dalam Dunia Pendidikan di Fakultas Psikologi USU Angkatan 2008
B.
Pendahuluan
Di
era modern saat ini, teknologi berkembang secara pesat. Teknologi ini
jugahampir menyentuh semua aspek kehidupan. Salah satu teknologi yang
berkembang pesat saat ini adalah telepon cerdas atau sering kita dengar dengan
istilah smartphone.
Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang
memiliki sistem operasi untuk masyarakat luas, dimana pengguna dapat dengan
bebas menambahkan aplikasi, menambah fungsi-fungsi atau mengubah sesuai
keinginan pengguna. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer mini
yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon. (Shiraisihi et al, 2010).
Pengguna smartphone
terdiri dari semua kalangan, mulai dari yang muda sampai yang tua. Pengguna smartphone ini semakin berkembang,
khususnya mahasiswa. Menurut Dian Siswarini, Sekretaris Jenderal ATSI (Asosiasi
Telekomunikasi Selular Indonesia), layanan data internet kini menjadi bagian
dari aktivitas harian pelanggan ponsel di Indonesia. Ia mencatat sebagian besar
pengguna telepon pintar dewasa ini menggunakan perangkat mereka untuk
menelusuri internet, membaca berita online, bergaul di jejaring sosial,
dan saling mengirim surat elektronik. Untuk itu, pengguna telepon pintar akan
menghabiskan waktunya untuk menatap pada layar telepon dalam waktu yang
lama.Penggunaan smartphone pada
mahasiswa ini seringkali terkait juga dengan kebutuhan perkuliahan. Mahasiswa
memiliki motivasi yang berbeda dalam hal kepemilikan smartphone ini, salah satunya motivasi berprestasi. Motivasi
berprestasi adalah motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan
suatu ukuran keunggulan, baik berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu
lalu ataupun prestasi orang lain (Sukadji dkk, 2001). Ketika mahasiswa memiliki
motivasi berprestasi, tentunya mahasiswa tersebut membutuhkan dukungan
eksternal. Dukungan eksternal seperti memiliki smartphone dapat membantu mahasiswa untuk mewujudkan prestasi yang
ingin dicapainya.
Berdasarkan pemaparan diatas, kelompok tertarik untuk melihat
gambaran motivasi berprestasi dalam menggunakan smartphone di Fakultas Psikologi USU Angkatan 2008.C. Landasan Teori
1. Telepon
Cerdas (smartphone)
v
Definisi
Telepon
cerdas merupakan telepon genggam yang mempunyai kemampuan internet dan fungsi
yang luas termasuk fitur-fitur PDA (Personal Digital Assistant) seperti
membaca e-mail, kemampuan membaca buku elektronik (e-book), chatting/instant
messaging serta mempunyai banyak aplikasi. (Anderson,2004)
v
Fungsi-Fungsi Telepon
Cerdas
Telepon
Cerdas menawarkan akses langsung baik ke informasi yang dipublikasikan maupun
sistem jaringan perusahaan seperti intranet. Ketersediaan global dari jaringan
telepon broadband dan aplikasi-aplikasi dapat mengubah penyampaian
informasi kepada masyarakat bisnis, hukum dan komunitas peneliti. (White, 2010)
Telepon cerdas memiliki fungsi-fungsi antara lain, sebagai aplikasi multimedia
dapat digunakan sebagai pemutar musik/music player, memiliki fungsi
video kamera dan aplikasi personal lainnya. Untuk produktivitas profesional dan
personal dapat dipakai untuk membuka aplikasi instant messaging/chatting dan
jejaring sosial, membaca E-mail pribadi, memiliki kemampuan navigasi/GPS
(Global Positioning System) dan memiliki akses internet. Untuk
produktivitas bisnis, digunakan untuk membaca E-mail, membuka aplikasi
bisnis, melakukan Voice calling atau Corporate messaging. Telepon
cerdas juga memiliki kemampuan manajemen dan implementasi policy, gampang
digunakan, dan dapat mengatur dan mengontrol aplikasi. Telepon cerdas juga
memiliki keunggulan dalam hal keamanan karena dapat menghapus data dari jauh
serta enkripsi dan manajemen data. (Signorini,2010)2. Motivasi Berprestasi
v Defenisi
Menurut McClelland (dalam Sukadji dkk,2001) motivasi berprestasi merupakan motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan baik berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu lalu ataupun prestasi orang lain.
Murray (dalam Widyastono, 2006) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas yang sulit atau dorongan untuk mengatasi rintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, serta bersaing melalui usaha untuk melebihi perbuatan yang lampau atau mengungguli orang lain.
Berdasarkan pemaparan di atas, motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing sehingga individu selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuan setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan baik berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu lalu ataupun prestasi orang lain.
v Karakteristik Individu yang memiliki motivasi berprestasi
McClelland (1987) mengemukakan beberapa karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi dan rendah, yaitu:
a. Pemilihan
tingkat kesulitan tugas
Individu
dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung memilih tugas dengan tingkat
kesulitan menengah (moderate task difficulty), sementara individu dengan
motivasi berprestasi rendah cenderung memilih tugas dengan tingkat kesulitan
yang sangat tinggi atau sangat rendah. Banyak studi empiris menunjukkan bahwa
subjek dengan kebutuhan berprestasi tinggi lebih memilih tugas dengan tingkat
kesulitan menengah, karena individu berkesempatan untuk membuktikan bahwa ia
mampu melakukan sesuatu dengan lebih baik (McClelland, 1987).Weiner (dalam McClelland, 1987) mengatakan bahwa pemilihan tingkat kesulitan tugas berhubungan dengan seberapa besar usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh kesuksesan. Tugas yang mudah dapat diselesaikan oleh semua orang, sehingga individu tidak mengetahui seberapa besar usaha yang telah mereka lakukan untuk mencapai kesuksesan. Tugas sulit membuat individu tidak dapat mengetahui usaha yang sudah dihasilkan karena betapapun besar usaha yang telah mereka lakukan, namun mereka mengalami kegagalan.
b. Ketahanan atau ketekunan (persistance) dalam
mengerjakan tugas
Individu
dengan motivasi berprestasi tinggi akan lebih bertahan atau tekun dalam
mengerjakan berbagai tugas, tidak mudah menyerah ketika mengalami kegagalan dan
cenderung untuk terus mencoba menyelesaikan tugas, sementara individu dengan
motivasi berprestasi rendah cenderung memiliki ketekunan yang rendah. Ketekunan
individu dengan motivasi berprestasi rendah terbatas pada rasa takut akan kegagalan
dan menghindari tugas dengan tingkat kesulitan menengah.
c. Harapan terhadap umpan balik (feedback)
Individu
dengan motivasi berprestasi tinggi selalu mengharapkan umpan balik (feedback)
atas tugas yang sudah dilakukan, bersifat konkret atau nyata mengenai seberapa
baik hasil kerja yang telah dilakukan. Individu dengan motivasi berprestasi
rendah tidak mengharapkan umpan balik atas tugas yang sudah dilakukan. Bagi
individu dengan motivasi berprestasi tinggi, umpan balik yang bersifat materi
seperti uang, bukan merupakan pendorong untuk melakukan sesuatu dengan lebih
baik, namun digunakan sebagai pengukur keberhasilan. d. Harapan atas hadiah (reward)
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi tidak mengharapkan hadiah (reward) dalam menyelesaikan sebuah tugas. Individu lebih tertarik untuk merasakan kepuasan intrinsik (intrinsic satisfaction), seperti menunjukkan kecerdasan atau memperlihatkan kemampuan di hadapan orang lain daripada mengharapkan hadiah. Individu dengan motivasi berprestasi rendah mengharapkan hadiah (reward) yang bersifat penerimaan dari lingkungan sosial, pujian, uang atau barang.
e. Kemampuan
dalam melakukan inovasi (innovativeness)
Inovatif
dapat diartikan mampu melakukan sesuatu lebih baik dengan cara berbeda dari
biasanya. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan menyelesaikan tugas
dengan lebih baik, menyelesaikan tugas dengan cara berbeda dari biasanya,
menghindari hal-hal rutin, aktif mencari informasi untuk menemukan cara yang
lebih baik dalam melakukan sesuatu, serta cenderung menyukai hal-hal yang
sifatnya menantang daripada individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah.v Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi
McClelland (dalam Sukadji dkk, 2001) menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motif berprestasi, yaitu:
a.
Harapan orang tua
terhadap anaknya
Orang tua yang mengharapkan anaknya
bekerja keras dan berjuang untuk mencapai sukses akan mendorong anak tersebut
untuk bertingkah laku yang mengarah kepada pencapaian prestasi.
b.
Pengalaman anak pada tahun-tahun
pertama kehidupan
Adanya perbedaan pengalaman masa
lalu pada setiap orang menyebabkan terjadinya variasi tinggi rendahnya
kecenderungan untuk berprestasi pada diri seseorang. Hal ini biasanya
dipelajari pada masa kanak-kanak awal, terutama melalui interaksi dengan orang
tua maupun figur lain.
c.
Latar belakang budaya
tempat anak dibesarkan
Bila dibesarkan dalam budaya yang
menekankan pentingnya keuletan, kerja keras, sikap inisiatif dan kompetitif,
serta suasana yang selalu mendorong individu untuk memecahkan masalah secara
mandiri tanpa dihantui perasaan takut gagal, maka dalam diri seseorang akan
berkembang hasrat berprestasi yang tinggi.
d.
Peniruan tingkah laku (modelling)
anak terhadap figur lain Melalui ”observational learning” anak meniru banyak karakteristik dari model, termasuk dalam kebutuhan untuk berprestasi jika model memiliki motif tersebut dalam derajat tertentu.
e. Lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung
Lingkungan belajar yang menyenangkan, tidak mengancam, member semangat dan sikap optimisme bagi siswa dalam belajar, cenderung akan mendorong seseorang untuk tertarik belajar, memiliki toleransi terhadap suasana kompetisi dan tidak khawatir akan kegagalan.
D. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
·
Kompter/laptop
E.
Partisipan
Partisipan
dalam penelitian ini adalah 60 orang mahasiswa
Psikologi USU angkatan 2008.
Sampel dipilih melalui tehnik incidental
sampling. Dalam sampling ini hanya individu-individu atau group-group yang
kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja yang diteliti (Hadi, 2004).
F.
Proses
Analisa
Analisa menggunakan
survey online melaluli www.kwiksurvey.com
G.
Kalkulasi
Biaya
Mini
Project ini tidak menggunakan biaya dikarenakan
dilakukan secara online.II. PELAKSANAAN
A.
Sistematis
Pelaksanaan
1. Penentuan
tema
Penentuan tema
dilakukan pada tanggal 6 April 2012. Setelah kelompok melakukan diskusi
akhirnya memutuskan memilih tema “Peran Teknologi sebagai Media Belajar pada
Mahasiswa”.
2. Pembuatan
rancangan proyek
Rancangan proyek
disusun pada tanggal 20 April 2012. Disini kelompok mulai menyusun rancangan,
mulai dari menentukan apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, dan
kapan akan dillakukan.
3. Pembuatan
aitem survey
Pada tanggal 11 Mei
2012, kelompok menyusun aitem survey yang akan dilakukan
4. Penyebaran
survey
Penyebaran survey
dilakukan pada media online, yaitu jejaring sosial facebook pada group Psikologi 2008 mulai dari tanggal 18 Mei 2012
sampai 1 juni 2012.
5. Pengumpulan
hasil survey
Pengumpulan hasil
survey dilakukan pada 4 juni 2012
6. Analisis
hasil survey
Analisis dilakukan pada
tanggal 4 juni 2012, kemudian melakukan evaluasi
7. Pembuatan
laporan
Pembuatan laporan
dilakukan pada 6 Juni 2012, dengan mengumpulkan semua data yang telah diperoleh 8. Pembuatan poster
Pembuatan poster
dilakukan pada 6 Juni 2012.
III. PELAPORAN DAN EVALUASI
A.
Hasil
No
|
Pernyataan
|
Jawaban
|
|||
Ya
|
Tidak
|
||||
1
|
Apakah anda memiliki telepon
seluler?
|
100% (60)
|
-
|
||
1
|
2
|
>2
|
|||
2
|
Berapa banyak telepon seluler
yang anda miliki sekarang?
|
38,98% (23)
|
45,76% (27)
|
15,25% (9)
|
|
Ya
|
Tidak
|
||||
3
|
Apakah anda memiliki telepon
cerdas (seperti, Blackberry, Android OS, iPhone, Windows OS, Palm)?
|
100% (60)
|
-
|
||
1
|
2
|
>2
|
|||
4
|
Berapa banyak telepon cerdas
yang anda miliki?
|
71,67% (43)
|
15% (9)
|
13,33% (8)
|
|
Layar Sentuh
|
Keypad
Biasa
|
Keypad
Qwerty
|
|||
5
|
Jenis telepon cerdas seperti
apakah yang anda miliki?
|
26,67% (16)
|
13,33% (8)
|
60% (36)
|
|
< 6
Bulan
|
1-2 Tahun
|
>2 Tahun
|
|||
6
|
Sudah berapa lama anda
memiliki telepon cerdas?
|
13,33% (8)
|
41,67% (25)
|
45% (27)
|
|
Sering
|
Kadang-kadang
|
Tidak
Pernah
|
|||
7
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses internet?
|
73,33% (44)
|
25% (15)
|
1,67% (1)
|
|
8
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda untuk chatting/instant messaging?
|
75% (45)
|
21,67% (13)
|
3,33% (2)
|
|
9
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses jejaring sosial (facebook,
twitter, myspace,dll.)?
|
80% (48)
|
20% (12)
|
-
|
|
10
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda untuk bermain games?
|
33,33% (20)
|
31,67% (19)
|
35% (21)
|
|
11
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda saat melakukan aktivitas lain?
|
63,33% (38)
|
33,33% (20)
|
3,33% (2)
|
|
12
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.)
saat sedang melakukan pekerjaan sekolah ( mengerjakan pekerjaan rumah,
belajar)?
|
56,67 % (34)
|
41,67% (25)
|
1,67% (1)
|
|
13
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.)
saat sedang dalam proses belajar mengajar di dalam kelas?
|
41,67% (25)
|
45% (27)
|
13,33% (8)
|
|
14
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.)
saat sedang membawa kendaraan(baik pada saat kendaraan bergerak, ataupun saat
berhenti)?
|
23,33% (14)
|
43,33% (26)
|
33,33% (20)
|
|
15
|
Apakah anda pernah menggunakan
telepon cerdas anda untuk mengakses situs porno?
|
5% (3)
|
15% (9)
|
80% (48)
|
|
16
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses berita?
|
33,33% (20)
|
50% (30)
|
16,67% (10)
|
|
17
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda untuk mencari referensi tugas sekolah?
|
60% (36)
|
31,67% (19)
|
8,33% (5)
|
|
18
|
Apakah anda pernah
menggunakan telepon cerdas anda (seperti untuk mengakses internet, chatting/instant
messaging, bermain games, dll) sampai larut malam?
|
43,33% (26)
|
38,33 (23)
|
18,33% (11)
|
|
19
|
Apakah anda pernah merasa
pekerjaan anda terganggu akibat menggunakan telepon cerdas?
|
16,67% (10)
|
43,33% (26)
|
40% (24)
|
|
20
|
Apakah anda merasa prestasi
akademis anda (nilai ujian) mengalami penurunan setelah menggunakan telepon
cerdas?
|
1,67% (1)
|
26,67% (16)
|
71,67% (43)
|
|
B.
Evaluasi
Berdasarkan hasil survey diatas, 100% dari sampel
memiliki telepon cerdas (smartphone).
Tidak hanya memiliki 1, namun 13,33% atau 8 orang sampel memiliki lebih dari 2 smartphone. Penggunaan smartphone ini tidak sebatas mendukung
hobi, namun juga digunakan untuk keperluan perkuliahan, seperti pencarian
tugas-tugas kuliah, atau menggunakan fitur-fitur chating untuk berdiskusi seputar perkuliahan.
Berdasarkan hasil survey
diatas, meskipun para pengguna smartphone
sudah menggunakan smartphone terkait dengan kebutuhan
kuliah, namun masih diperlukan penggunaan yang lebih bijak lagi. Hal ini
dikarenakan masih ada beberapa sampel yang belum bisa dikatakan sebagai
pengguna yang cerdas, mereka menggunakan smartphone
untuk hal-hal yang tidak tepat.
Adanya smartphone
tentunya dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan motivasi berprestasi,
karena smartphone memudahkan mahasiswa untuk mencari segala
informasi yang berguna untuk meningkatkan prestasinya, oleh karena itu jadilah
mahasiswa yang bijak dalam menggunakan smartphone
sehingga dapat meningkatkan prestasi.
C.
Testimoni
1. Rica
Amelia (08-044)
Senang sekali rasanya
saya telah selesai mengerjakan mini project
ini, walaupun mini project
seperti ini pernah saya lakukan di semester – semester yang lalu, tetapi hal
tersebut membuat saya semakin banyak pengalaman dalam membuat suatu penelitian.
Metode ini sangat baik
untuk persiapan saya dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya dan juga
saya berharap dengan penelitian yang saya lakukan ini banyak manfaat yang bisa
didapatkan,
baik itu untuk diri saya sendiri dan bagi orang-orang lain yang membaca
hasilnya. Tidak lupa juga saya ucapkan
banyka terimakasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Psikologi
Pendidikan ibu Dina, yang telah memberi
kami suatu tugas yang bersifat aplikatif yang tentunya sangat bermanfaat
bagi kami selaku para mahasiswa.
2. Husna
Astria (08-046)
Dalam
pengerjaan tugas kali ini kami melalukannya secara online
dikarenakan sulitnya menemukan jadwal yang tepat jika kami melakukan
kunjungan secara langsung ke sekolah, belum lagi masalah izin yang
kami pikir akan menyita waktu sehingga diputuskan lah untuk
menyebarkan survey online, tapi ternyata survey yang kami lakukan
secara online juga tidak lebih mudah dari mengunjungi langsung
sekolah, kami harus menunggu hasil dari teman-teman yang bersedia,
untuk saya mengucapkan terimakasih untuk teman-teman yang bersedia
membantu kami. Mini project ini membantu mahasiswa dalam mengasah
kemampuannya untuk bekerja dalam sebuah tim, juga kemampuan berpikir kreatif di sini mahasiswa diminta untuk menyajikan hasil berupa poster dan bagaimana poster tersebut dibuat semenarik mungkin dan bagaimana ketika orang melihat poster yang dibuat mengerti maksud dari poster tersebut.
dikarenakan sulitnya menemukan jadwal yang tepat jika kami melakukan
kunjungan secara langsung ke sekolah, belum lagi masalah izin yang
kami pikir akan menyita waktu sehingga diputuskan lah untuk
menyebarkan survey online, tapi ternyata survey yang kami lakukan
secara online juga tidak lebih mudah dari mengunjungi langsung
sekolah, kami harus menunggu hasil dari teman-teman yang bersedia,
untuk saya mengucapkan terimakasih untuk teman-teman yang bersedia
membantu kami. Mini project ini membantu mahasiswa dalam mengasah
kemampuannya untuk bekerja dalam sebuah tim, juga kemampuan berpikir kreatif di sini mahasiswa diminta untuk menyajikan hasil berupa poster dan bagaimana poster tersebut dibuat semenarik mungkin dan bagaimana ketika orang melihat poster yang dibuat mengerti maksud dari poster tersebut.
3. Sari
Amanda (08-112)
Tugas ini memberikan
pengalaman baru bagi saya. Walaupun sudah pernah melakukan beberapa penelitian
sebelumnya, tugas ini terasa berbeda karena menggunakan metode survey yang baru saya pelajari di mata kuliah Psikologi
Pendidikan. Selain itu, topik smartphone
masih sangat menarik untuk diteliti karena merupakan topik yang terus
berkembang khususnya di kalangan mahasiswa, dan sekarang saya menjadi paham
mengenai motivasi berprestasi dikalangan mahasiswa dalam penggunaan smartphone. Saya juga mengucapkan kepada bu Dina atas pengalaman
baru saya ini.
D.
Poster
DAFTAR
PUSTAKA
Anderson, P., Blackwood A., 2004. Mobile
and PDA technologies and their future use in education. Bristol: JISC
Technology and Standards Watch.
Gellerman,Saul,W,. (1984). Motivasi dan produktivitas. Jakarta :
PT.Pustaka Binaman Pressindo.
Hadi, S. (2004). Metodologi
Research. Yogyakarta : Penerbit Andi.
McCelland,D.C.(1987). Human motivationI. New York : The Press
Syndicate of The University of Cambridge.
Ninawati.(2002).
Motivasi berprestasi. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan. Vol 4, No 8.77-78
Shiraishi,
Y., Ishikawa, D., Sano, S., Sakurai, K., 2010. Smartphone Trend and
Evolution in Japan. Tokyo: Mobile Computing Promotion Consortium.
Signorini, E., Hochmuth, P., 2010. Consumerization
of the Mobile Enterprise. Boston: Yankee Group.
Sukadji,
Soetarlinah & Evita E. Singgih-Salim (2001). Sukses di Perguruan Tinggi
(Edisi Khusus). Depok: Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia
White, M., 2010. Information anywhere,
any when: The role of the smartphone. Business Information Review 2010
27, 242-47
No comments:
Post a Comment