1. Teknik Konseling Verbal, merupakan suatu tanggapan verbal yang diberikan oleh konselor, yang merupakan perwujudan konkret dari maksud; pikiran, dan perasaan yang terbentuk dalam batin konselor (tanggapan batin) untuk membantu konseli pada saat tertentu.
ungkapan konselor yang berupa tanggapan verbal dengan maksud membantu konseli dapat berupa satu atau lebih teknik yang verbal, tergantung dari intensi konselor,misalnya hanya menunjukkan penerimaan saja (satu teknik) atau menunjukkan penerimaan dan memantulakn perasaan konseli (dua teknik) atau memantulkan pikiran dan memberikan informasi serta menanyakan hal tertentu (tiga teknik).
Berikut daftar yang ditampilkan di bawah ini tidak bersifat mutlak dan barangkali dapat dianggap tidak lengkap pula. Daftar ini disusun mengingat urutan fase yang umumnya terdapat dalam proses konseling, yaitu : fase pembukaan; fase konseli mengemukakan masalahnya; fase konselor bersama konseli menggali latar belakang masalah dan berusaha memperoleh gambaran yang lengkap serta cukup mendalam; fase memikirkna bersama bentuk penyelesaian masalah yang paling tepat, dengan membuat pilihan di anatara beberapa alternatif atau meninjau kembali sikap dan pandangan demi penyesuaian diri yang lebih baik; fase penutup. teknik verbal pada urutan A s/d I mengandung pengarahan sedikit dan lebih sesuai dengan metode non direktif, sedangkan nomor J s/d U mengandung pengarahan banyak dan lebih sesuai dengan metode direktif
A. Ajakan untuk Mulai (Invitation to Talk)
pada akhir fase pembukaan konselor mempersilahkan konseli untuk mulai menjelaskna maslaah yang ingin dibicarakan. konselor dapat berkata " Saya dapat membantu anda dalam hal apa?"
B. Penerimaan/ Menunjukkan Pengertian ( Acceptance, Understanding)
konselor menyatakan pengertiannya dan/ atau penerimaannya terhadap hal yang terungkapkan, misalnya : "saya mengerti" ; atau dengan bergumam "hm,hm..".
C. Perumusan Kembali Pikiran-Gagasan/ Refleksi Pikiran (reflection of content).
D. Perumusan Kembali perasaan/ refleksi perasaan (reflection of Feelings)
E. Penjelasan Pikiran-Gagasan / Klarifikasi Pikiran ( Clarification of Content)
F. Penjelasan Perasaan / Klarifikasi Perasaan ( Clarification of feelings)
G. Permintaan untuk Melanjutkan (General Lead)
H. Pengulangan Satu-Dua Kata ( Accent)
I. Ringkasan / Rangkuman ( Summary)
J. Pertanyaan Mengenai Hal Tertentu (Questioning / Probing)
K. Pemberian Umpan Balik (Feedback)
L. Pemberian Informasi (Information Giving)
M. Penyajian Alternatif (Forking Response)
N. Penyelidikan (Investigation)
N. Penyelidikan (Investigation)
O. Pmeberian Struktur (structuring)
P. Interpretasi (Interpretation)
Q. Konfrontasi (Confrontation)
R. Diagnosis (Diagnosis)
S. Dukungan / Bimbingan (Reassurance/ Support)
T. Usul / Saran ( Suggestion, Advice)
U. Penolakan ( Criticism, Negative Evaluation)
2. Teknik Konseling Non Verbal, dalam arti sempit perilaku non verbal menunjuk kepada reaksi atau tanggapan yang dibedakan dari berbahasa dengan memakai kata-kata, misalnya ekspresi wajah, gerakan lengan dan tangan, isyarat dan pandangan mata, sikap badan, anggukan skepala, disamping itu juga menunjuk pada gejala-gejala vokal yang menyertai ucapan kata-kata, seperti kecepatan berbicara, lamanya berbicara, volume suara, intonasi dan nada berbicara.
termasuk juga dalam arti luas berbagai cara membawa diri dan menampilkan diri, seperti berjalan, duduk, cara berpakaian, cara menata rambut, penggunaan kosmetika dan perhiasan, menyentuh sinkronisasi antara bicara dan bergerak, hiasan-hiasan di ruang dan lain-lain.